Kronologi Kejadian
Menurut laporan awal, suara ledakan pertama terdengar sekitar pukul 09.30 WIB di salah satu ruangan sekolah. Guru dan siswa yang tengah melaksanakan kegiatan belajar langsung dievakuasi ke area aman. Tidak lama kemudian, tim kepolisian dan unit penjinak bom (Gegana) datang untuk mengamankan lokasi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan beberapa bahan peledak rakitan yang diduga dirakit oleh salah satu oknum yang belum disebutkan identitasnya. Polisi juga telah memasang garis pembatas dan menutup sementara aktivitas belajar di sekolah tersebut.
Respons Pemerintah dan Pihak Sekolah
Pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyampaikan rasa syok dan keprihatinan mendalam atas peristiwa ini. Mereka menegaskan bahwa keamanan dan keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kepala sekolah SMAN 72 juga berjanji akan bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dalam proses penyelidikan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta memberikan instruksi untuk memperketat sistem keamanan di seluruh sekolah negeri di wilayah Jakarta, termasuk pemasangan CCTV tambahan dan pemeriksaan barang bawaan siswa.
Reaksi Masyarakat dan Media Sosial
Di media sosial, tagar #SMAN72Jakarta menjadi trending. Banyak netizen menyampaikan keprihatinan dan doa bagi para siswa serta guru yang mengalami trauma akibat kejadian ini. Beberapa warganet juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan pengawasan mental anak muda, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Tak sedikit pula yang mendesak pemerintah untuk meninjau kembali sistem keamanan sekolah di perkotaan yang dinilai masih longgar.
Penutup
Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan Indonesia. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, bukan lokasi yang mengancam keselamatan. Diharapkan, penyelidikan polisi dapat mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian ini, serta menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di lingkungan sekolah.
